Senin, 19 Januari 2015

WAFATNYA UTSMAN BIN AFFAN

Nailah binti Farafishah, istri Utsman bin Affan, menuturkan, ‘sehari sebelun hari pembunuhannya, Utsman bin Affan berpuasa. Saat berbuka tiba, Utsman meminta air yang segar pada para pengepungnya. Namun, mereka tidak memberikannya. Maka, ia pun tidur tanpa berbuka. Pada waktu sahur, aku mendatanggi para tetanggaku lewat loteng-loteng yang tersambung untuk meminta air yang segar. Mereka memberiku seteko air. Aku mendatangi Utsman dan menggerak-geraakkannya hingga Utsman terbangun. Aku memberitahunya, ‘ini air segar’. Ia mengangkat kepalanya dan melihar fajar seraya mengatakan, “aku berpuasa dan aku melihat Rasulullah SAW turun dari atap itu sambil membawa air yang segar dan mengatakan, “Utsman, minumlah!”. Lalu, aku pun minum dan kenyang. Kemudian, Rasulullah SAW mengatakan, “minumlah lagi”. Maka, aku minum hingga aku kekenyangan. Lalu, Rasulullah SAW mengatakan, “orang-orang yang mengepungmu itu akan segera menyerangmu. Jika kamu melawan mereka, pasti kamu menang. Tapi, jika kamu membiarkan mereka, kamu akan berbuka di tempat kami”. Dan benar, para pemberontak itu menyerangnya di hari itu dan membunuhnya’.

   Nailah binti Farafishah, istri Utsman bin Affan, menuturkan,’pada hari para pemberontak memeriksa almari Utsman bin Affan, mereke menemukan sebuah peti yang terkunci. Lalu, mereka membukanya. Rupanya, peti tersebut berisi sebuah wadah kecil yanng berisi secarik kertas yang bertuliskan :
Ini wasiat Utsman
Bismillahirramanirrahim
Utsman bin Affan bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang tidak mempunyai satu pun sekutu dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya. Surga adalah benar adanya. Neraka adalah benar adanya. Allah akan membangkitkan orang-orang yang ada dalam kubur pada hari yang tidak diragukan sama sekali dan sesungguhnya Allah tidak mengingkari janji. Persaksikanlah, inilah yang aku pegangi ketika aku dibangkitkan, insya Allah Taala.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar