Minggu, 08 Maret 2015

ISLAM DAN HARTA

Di surat Al-Hajj (11), Al-Quran melukiskan,
“dan di antara manusia, ada yang menyembah Allah dengan berada di tepi. Maka, jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu. Dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana (fitnah), berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah keugian yang nyata”

Ukuran iman di tepi ayat tersebut dikaitkan dengan pandangan seseorang dalam hal perolehan harta dan kesenangan duniawi. Imannya hanya akantentram jika memperoleh kebaikan di dunia dan iman akan menghilang jika mendapat keburukan di dunia. Seolah dunia ini adalah penjahat ruhani.

Seakan, jika hendak memiliki iman yang teguh, seseorang harus memilih hidup susah di dunia dan miskin. Islam tidak meletakkan dunia sebagai ukuran baik-buruknya iman dan cinta pada Allah karena iman adalah sesuatu yanng snagat berharga. Kebaikan iman tidak bisa sempurna bila dibalas dengan dunia yang remeh-temeh ini sehingga kelak Allah akan menyempurnakannya kelak di akhirat nanti.




Kamis, 05 Maret 2015

RAMADHAN DI JERMAN

Datangnya ramadhan disambut dengan suka cita oleh seluruh umat muslim di Berlin, Jerman. Setiap masjid di Berlin berbenah untuk mempersiapkan berbagai program ramadhan. Setiap siang, para ibu berkumpul di masjid untuk membaca Al-Quran bersama sembari memperbaiki bacaan yang masih keliru. Sorenya, kegiatan ramadhan diidi bergantian dengan kegiatan pengajian pemuda, pemudi dan bapak-bapak.
Ada juga kegiatan umum seperti pelatihan menjadi khatib dan menjadi pengurus masjid. Setiap ahad, giliran ank-anak yang meramaikan kegiatan ramadhan di masjid dengan program taman pendidikan Al-Quran. Selayaknya yang terjadi ketika waktu maghrib, masjid dipenuhi orang untuk berbuka puasa. 

RAMADHAN DI PERANCIS

Umat islam di Perancis mempunyai kebiasaan untuk membuat kalender ramadha yang tidak hanya berisi jadual imsakiyah, tapi juga aktivitas selama ramadhan. Kalender tersebut tidak hanya berguna sebagai panduan jadual imsak dan maghrib, tapi juga sebagai cara untuk mengungkapkan identitas kebudayaan umat islam.
Kalender ramadhan yang beredar di Perancis tersebut menggunakan berbagai macam bahasa dan disebarluaskan melalui masjid dan toko di wilayah yang banyak muslimnya. Umat islam di Perancis juga menyebarkan kotak amal di berbagai toko dan swalayan untuk mengumpulkan sumbangan dari para dermawan.
Aktivitas ini sudah dimulai sejak tahun 2002. Hasil sumbangan yang dikumpulkan, kemudian disebarluaskan di 22 negara islam. Masjid di Paris juga menjadi tempat berbuka puasa. Buka puasa pun tidak hanya dibatasi kaum muslim, kaum non-muslim juga dapat hadir. Kegiatan buka bersama tersebut sekaligus menepis pandangan bahwa islam adalah agama yang terbatas dan tertutup serta akan membuka pintu bagi orang-orang yang beragama lain. 

Rabu, 04 Maret 2015

NIAT MENGATUR URUSAN

Sebagian orang keliru dalam memahami hikmah ini. Seakan hikmah ini mengajak orang untuk tidak perlu melakukan perencanaan dan mengatur urusan dunia. Tentu saja, anggapan yang keliru ini akan berpengaruh buruk dalam tata kehidupan masyarakat islam.

Kita akan mengalami kemandegan dan kejumudan yang akhirnya menjadikan islam terbelakang. Maka sudah pasti, bukan itu maksud dari hikmah ini. Pada dasarnya, seorang muslim dituntut untuk menyempurnakan pengaturan dan penataan duniawi.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Qoshosh (77)
“dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berihsanlah (berbuat baiklah) sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. 

Seorang muslim dituntut untuk berbuat ihsan pada segala urusan. Dalam hal muamalah (hubungan dengan manusia), kita diperintah hubungan baik dengan manusia. Berdaganglah yang baik agar tidak mengecewakan pelangggan. 

TUMIS DAUN PEPAYA


Bahan :
Daun pepaya bersih
Teri goreng
Merica bubuk
Garam
Gula
Minyak
Air

Bumb u :
Irisan bawang merah
Irisan bawang putih
Irisan bawang bombay
Irisan cabe merah
Irisan cabe rawit
Daun salam
Irisan lengkuas

Cara membuat : 
1. daun pepaya direbus dengan air garam kemudian ditiriskan hingga dingin
2. daun pepaya dibubuhi garam dan diremas
3. daun pepaya direbus kembali pada air garam hingga empuk selanjutnya ditiriskan hingga dingin
4. daun pepaya diremas hingga airnya berkurang lalu dipotong
5. semua bumbu ditumis dengan minyak hingga harum dan diberi merica bubuk, gula dan garam
6. daun pepaya dan teri goreng dimasukkan dan diaduk hingga bumbu merata
7. angkat dan sajikan selagi hangat 

Senin, 02 Maret 2015

MENJAGA SUASANA HATI

Tindakan kita kerab dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Kalau orang lain memperlakukan kita buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang buruk juga. Kalau orang tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit pada kita, kita yang semula pemurah, tiba-tiba menjadi  pelit ketika berurusan dengan orang tersebut.
Ini berarti, tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Jika direnungkan, betapa tidak bijaknya kita jika untuk berbuat baik, harus menunggu orang lain yang lebih dahulu berbuat baik pada kita. Kitalah yang bertanggung jawab atas hidup kita.
Jika ada yang melayani dengan buruk, toh tak ada kaitannya denan kita. Jika kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan diri kita dipengaruhi oleh orang lain. Pemenang kehidupan adalah orangyang tetap sejuk di tempat yangpanas, yang tetap manis di tempat yang pahit dan yang tetap tenang di tengah badai.  

^-^

ETIKA MENGHUKUM ANAK

1. Bukan sebagai luapan emosi apalagi sebagai pelampiasan rasa jengkel karena perilaku yang memusingkan kepala
2. bertujuan mendidik agar memiliki sikap yang baik
3. dalam rangka mengajari bahwa setiap perbuatan mengandung konsekuensi
4. tidak boleh menyakiti fisik dan psikis
5. harus tetap berfikir jernih saat menghukum
6. harus mendahulukan kasih sayang daripada kemarahan 

Minggu, 01 Maret 2015

KEUNGGULAN SISTEM KELEMBGAAN ZAKAT KOLEKTIF

1. Merupakan alternatif yang lebih dekat dengan sistem ideal pengelolaan zakat dalam islam. Karena di bawah naungan sistem pemerintahan islam, zakat dikelola secara kelembagaan formal dari negara dan bersifat kolektif sehingga bukan perorangan.

2. sistem kelembagaan bersifat praktis dan lebih memudahkan sehingga semangat, komitmen dan konsistensi dalam menunaikan kewajiban berzakat tetap terus terjaga. 

3. lebih terjamin untuk tepat sasaran dalam pengalokasian dibanding dengan jika disalurkan sendiri kepada mustahik secara langsung.

4. sistem kelembagaan lebih mampu mengelola dan mengalokasikan zakat berdasarkan zakat berdasarkan skala prioritas di antara sasarn penyaluran zakat yang banyak jumlahnya dan berbagai golongan serta tingkat kebutuhan. 

HAKIM BIN HIZAM

Sebelum masuk islam, Hakim bin Hizam mempertanyakan semua kebaikannya di masa jahiliyah dahulu. Apakah akan mendatangkan pahala baginya. Rasulullah SAW pun mengatakan, “Engkau masuk islam bersama kebaikan yang telah engkau lakukan (sebelumnya)”. (HR. Bukhari-Muslim)

Hakim juga pernah berkata pada Rasulullah SAW, “demi Allah, tidaklah ada (kebaikan) yang aku lakukan pada masa jahiliyah kecuali aku perbuat misalnya setelah aku masuk islam (karena Allah). Pada masa jahiliyah, ia pernah memerdekakan 100 budak. Setelah masuk islam, ia pun melakukan hal yang serupa karena Allah SWT. 

Dahulu pernah ia membawa 100 ekor onta pada musim haji. Itu pun ia lakukan pula setelah masuk islam. Pada suatu musim haji, di padang Arafah, Hakim bin Hizam membawa 100 budak, 100 onta, 100 sapi dan 100 kambing lalu berkata, “semuanya untuk Allah”.

Pada masa itu, Hakim bin Hizam merupakan pemilik sah dar sebuah bangunan bersejarah di Mekah bernama Dar An-Nadwah. Di tempat itu, biasanya para pemuka Quraisy berkumpul danberdiskusi tentang berbagai hal penting. Rencana jahat pembunuhan terhadap nabi Muhammad SAW sebelum beliau hijrah juga diputuskan di situ.

Setelah memeluk islam, Hakim bin Hizam memutuskan untuk menjual bangunan tersebut seharga 100ribu dirham. Abdullah bin Zubair berkata, “Engkau telah menjual bangunan kehormatan orang Quraisy”. 

Dengan bijak, Hakim menjawab, “Wahai putra saudaraku, kemuliaan dan kehormatan (yang semu kini) telah hilang. Tak ada kehormatan kecuali denga ketakwaan”. Selanjutnya, hasil penjualan ia infakkan di jalan Allah “Sungguh, aku akan membelikannya sebuah bangunan di surga. Aku persaksikan padamu bahwa aku menjadikannya untuk keperluan di jalan Allah”, kata Hakim melanjutkan.


Ketika Zubair bin Awwam meningggal dunia akibat terbunuh, Hakim bin Zubair menemui anaknya Zubair seraya bertanya, “Saudaraku ini (Zubair) berapa hutangnya?” Sang anak menjawab, “sejuta dirham”. Hakim bin Hizam menawarkan diri untuk menanggung setengahnya.

Setiap hari, ia mengharapkan ada orang yang berhajat padanya untuk dibantu. Bila tidak ada yang datang, ia menganggapnya sebagai sebuah musibah. Ia berkata, “Tidaklah aku berada di pagi hari sementara tidak ada orang di depan pintu rumahku kecuali aku sadar itu adalah bagian dari musibah yang aku mohon pada Allah pahala darinya”.