Senin, 19 Januari 2015

WAFATNYA UMAR BIN KHATTAB

Ibnu Umar menuturkan, ‘kepala Umar di pangkuanku sesudah beliau ditikam dengan tikaman yang menyebabkan kematiannya. Lalu, Umar memerintahkan, “letakkan pipiku ke tanah!”. Ibnu Umar bertanya, ‘apa bedanya dia di pangkuanku atau di tanah?’. Aku menganggapnya karena tidak nyaman saja sehingga aku tidak menurutinya. Maka, Umar berseru, “letakkan pipiku di tanah! Kecelakaan bagiku dan bagi ibuku jika kau tidak dirahmati Tuhanku”.

     Sesudah Umar bin Khattab ditikam dan digotong ke rumahnya, orang-orang berdatangan dan memujinya. Kemudian, seorang pemuda datang dan berkata, ‘amirulmukminin, bergembiralah dengan berita gembira dari Allah untuk anda. Anda telah menjadi sahabat Nabi SAW. Anda termasuk orang-orang yang pertama masuk islam. Anda telah diangkat menjadi penguasa dan anda telah berbuat adil lalu anda gugur sebagai syahid’.

     Umar bin Khattab menjawab,“aku sangat menginginkan sebuah keseimbangan. Tidak berdosa, tidak berpahala”. Lalu, Umar memerintah, “Abdullah bin Umar, temuilah Aisyah Ummul Mukminin dan sampaikan, ‘Umar mengirim salam untukmu’ dan jangan katakan Amirul Mukminin karena sekarang aku bukan lagi amirul mukminin. Lalu sampaikan, ‘Umar bin Khattab meminta izin untuk dikuburkan di samping kedua sahabatnya’.

     Abdullah bin Umar bergegas pergi dan minta izin menemuinya. Kemudian, dia masuk dan melihatnya sedang duduk sambil menangis. Maka, dia memberitahunya, ‘Umar mengirimkan salam padamu dan minta izin untuk dikuburkan di samping kedua sahabatnya’.  

     Aisyah menjawab, ’sebenarnya, aku menginginkannya untuk diriku. Tapi, aku akan memberikannya pada orang lain hari ini’. Sesudah Abdullah bin Umar kembali, seseorang memberitahu Umar, ‘Abdullah bin Umar telah datang’. Maka, Umar bin Khattab berseru, “angkatlah aku”.

Kemudian seseorang menyandarkan Umar bin Khattab pada dirinya. Umar menanyai Abdulah bin Umar, “bagaimana?”. Abdullah menjawab, ‘seperti yang kamu inginkan, wahai amirul mukminin. Aisyah mengizinkan’. Umar langsungg berseru, “alhamdulillah. Tidak ada sesuatu yang lebih aku cintai daripada itu. Setelah aku mati nanti, gotonglah aku dan ucapkan salam pada aisyah lalu beritahukan, ‘Umar bin Khattab meminta izin’. Jika Aisyah mengizinkan, masukkan aku. Bila Aisyah menolakku, kembalikan aku ke kuburan umat islam”.

 Miswar bin Makhramah menuturkan, ‘Umar bin Khattab menuturkan, “demi Allah, andai aku mempunyai emas sepenuh bumi, tentu aku menebus diriku dari azab Allah sebelum aku melihatnya’. 

Ibnu Umar menuturkan, ‘kepala Umar di pangkuanku sesudah beliau ditikam dengan tikaman yang menyebabkan kematiannya. Lalu, Umar memerintahkan, “letakkan pipiku ke tanah!”. Ibnu Umar bertanya, ‘apa bedanya dia di pangkuanku atau di tanah?’. Aku menganggapnya karena tidak nyaman saja sehingga aku tidak menurutinya. Maka, Umar berseru, “letakkan pipiku di tanah! Kecelakaan bagiku dan bagi ibuku jika kau tidak dirahmati Tuhanku”.
     Sesudah Umar bin Khattab ditikam dan digotong ke rumahnya, orang-orang berdatangan dan memujinya. Kemudian, seorang pemuda datang dan berkata, ‘amirulmukminin, bergembiralah dengan berita gembira dari Allah untuk anda. Anda telah menjadi sahabat Nabi SAW. Anda termasuk orang-orang yang pertama masuk islam. Anda telah diangkat menjadi penguasa dan anda telah berbuat adil lalu anda gugur sebagai syahid’.
     Umar bin Khattab menjawab,“aku sangat menginginkan sebuah keseimbangan. Tidak berdosa, tidak berpahala”. Lalu, Umar memerintah, “Abdullah bin Umar, temuilah Aisyah Ummul Mukminin dan sampaikan, ‘Umar mengirim salam untukmu’ dan jangan katakan Amirul Mukminin karena sekarang aku bukan lagi amirul mukminin. Lalu sampaikan, ‘Umar bin Khattab meminta izin untuk dikuburkan di samping kedua sahabatnya’.
     Abdullah bin Umar bergegas pergi dan minta izin menemuinya. Kemudian, dia masuk dan melihatnya sedang duduk sambil menangis. Maka, dia memberitahunya, ‘Umar mengirimkan salam padamu dan minta izin untuk dikuburkan di samping kedua sahabatnya’.  
     Aisyah menjawab, ’sebenarnya, aku menginginkannya untuk diriku. Tapi, aku akan memberikannya pada orang lain hari ini’. Sesudah Abdullah bin Umar kembali, seseorang memberitahu Umar, ‘Abdullah bin Umar telah datang’. Maka, Umar bin Khattab berseru, “angkatlah aku”.
Kemudian seseorang menyandarkan Umar bin Khattab pada dirinya. Umar menanyai Abdulah bin Umar, “bagaimana?”. Abdullah menjawab, ‘seperti yang kamu inginkan, wahai amirul mukminin. Aisyah mengizinkan’. Umar langsungg berseru, “alhamdulillah. Tidak ada sesuatu yang lebih aku cintai daripada itu. Setelah aku mati nanti, gotonglah aku dan ucapkan salam pada aisyah lalu beritahukan, ‘Umar bin Khattab meminta izin’. Jika Aisyah mengizinkan, masukkan aku. Bila Aisyah menolakku, kembalikan aku ke kuburan umat islam”.

 Miswar bin Makhramah menuturkan, ‘Umar bin Khattab menuturkan, “demi Allah, andai aku mempunyai emas sepenuh bumi, tentu aku menebus diriku dari azab Allah sebelum aku melihatnya’. 

Dalam riwayat lain menyebutkan, Umar bin Khattab mengatakan, “demi Allah, kalau saja seluruh isi bumi menjadi milikku, pasti aku akan menebus diriku dari kengerian kiamat”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar