Kamis, 22 Januari 2015

ISLAM DAN HARTA

Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah denga berada di tepi. Maka, jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu. Dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana (fitnah), berbaliklah ia ke belakang.  Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata (Al-Hajj : 11)

Ukuran iman di akhir ayat tersebut dikaitkan dengan pandangan dunia dalam perolehan harta dan kesenangan. Imannya hanya akan tentram jika memperoleh kabaikan duniawi. Dan Iman menghilang jika tidak mendapat kebaikan di dunia.

Kalau seandainya dunia ini diisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun pada orang kafir (HR Tirmidzi)

Kebaikan iman tidak bisa sempurna dibalas dengan dunia yang remeh ini sehingga Allah menyempurnakan balasannya nanti di surga yang indah. Dunia ini adalah barang yang remeh di sisi Allah sehingga siapapun boleh memilikinya (beriman atau kafir). Namun, surga Allah kelak jauh lebih baik dari dunia sehingga hanya hamba Allah yang beriman saja yang dapat memilikinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar