Ukuran
iman di akhir ayat tersebut dikaitkan dengan pandangan dunia dalam perolehan
harta dan kesenangan. Imannya hanya akan tentram jika memperoleh kabaikan
duniawi. Dan Iman menghilang jika tidak mendapat kebaikan di dunia.
Kalau seandainya dunia ini diisi Allah senilai
harganya dengan sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum barang
seteguk sekalipun pada orang kafir (HR Tirmidzi)
Kebaikan iman tidak bisa sempurna dibalas dengan dunia yang remeh ini
sehingga Allah menyempurnakan balasannya nanti di surga yang indah. Dunia ini
adalah barang yang remeh di sisi Allah sehingga siapapun boleh memilikinya
(beriman atau kafir). Namun, surga Allah kelak jauh lebih baik dari dunia
sehingga hanya hamba Allah yang beriman saja yang dapat memilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar