Minggu, 08 Maret 2015

ISLAM DAN HARTA

Di surat Al-Hajj (11), Al-Quran melukiskan,
“dan di antara manusia, ada yang menyembah Allah dengan berada di tepi. Maka, jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu. Dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana (fitnah), berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah keugian yang nyata”

Ukuran iman di tepi ayat tersebut dikaitkan dengan pandangan seseorang dalam hal perolehan harta dan kesenangan duniawi. Imannya hanya akantentram jika memperoleh kebaikan di dunia dan iman akan menghilang jika mendapat keburukan di dunia. Seolah dunia ini adalah penjahat ruhani.

Seakan, jika hendak memiliki iman yang teguh, seseorang harus memilih hidup susah di dunia dan miskin. Islam tidak meletakkan dunia sebagai ukuran baik-buruknya iman dan cinta pada Allah karena iman adalah sesuatu yanng snagat berharga. Kebaikan iman tidak bisa sempurna bila dibalas dengan dunia yang remeh-temeh ini sehingga kelak Allah akan menyempurnakannya kelak di akhirat nanti.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar