Al-Quran sebagai kiblat kegiatan
Dengan berbagai cara, kegiatan mengajiAl-Quran
diberlakukan sehingga kesan yang tertanam kuat dalam diri adalah bahwa Al-Quran
adalah bagian paling tak terpisahkan dalam hidup. Akhinya, Al-Quran diterima
dengan tanpa protes. Sambil bermain, didengarkan Al-Quran. Sebelum tidur,
didengarkan Al-Quran. Jika sudah membaca Al-Quran, baru boleh mengerjakan
kegiatan yang lain seperti bermain, membaca buku.
Tiada hari tanpa membaca Al-Quran
Dengan belajar Al-Quran di rumah,
menyebabkan kita tidak pernah mengenal
hari libur seperti libur akhir pekan atau libur sekolah. Akibatnya, tidak merasa
ada yang aneh atau merasa ada hal baru ketika membuat program Al-Quran setiap
hari. Jika ada hari libur, pastikan yang terjadi adalah libur darurat karena
keterpaksaan akibat keadaan tertentu. Misal, ketika sakit yang tidak
memungkinkan untuk membaca Al-Quran. Saat lebaran, waktu yang tepat adalah
setelah sholat ied dan keluar untuk berkunjung ke rumah sanak saudara. Pokoknya,
diusahakan untuk membaca Al-Quran setiap hari. Saat menunggu kerabat di rumah sakit, menunggu
pesawat di ruang tunggu boarding, di halaman rumah dan lain-lain.
Berharga karena membaca Al-Quran
Rasulullah SAW mengutamakan sahabat yang
bacaannya paling banyak dan paling bagus untuk dijadikan imam. Menguburkan jenasah
para sahabat juga dengan pertimbangn. Didahulukan yang paling banyak hafalannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar