Rabu, 04 Februari 2015

MASJID JIN DI MAKKAH

Masjid Jin adalah sebuah masjid yang terletak di kampung Ma’la, tak jauh dari pekuburan Makkah. Penamaan masjid tersebut terkait erat dengan suatu peristiwa yang sangat langka yang berhubungan dengan bangsa jin dan dakwah islam. Peristiwa yang dimaksud adalah masuk islamnya serombongan jin di masjid tersebut setelah mendengar dan menghayati lantunan ayat suci Al-Quran yang dibacakan sendiri oleh Rasulullah SAW.

Pada kesempatan tersebut, para jin berbaiat (berjanji setia) untuk beriman pada Allah, mengamalkan ajaran islam dan menyebarkannya di kalangan bangsa jin. Nama lain masjid ini adalah Al-Baiah yakni masjid tempat serombingan jin melakukan baiat. Peristiwa besar ini diungkapkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Ahqof (29-32)
‘dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan padamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Quran. Maka, tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, “diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. Maka, ketika telah selesai, mereka kembali pada kaumnya (untuk)memberi peringatan.
Mereka berkata, ‘wahai kaum kami, sungguh kami telah mendangarkan kitab (Al-Quran) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing pada kebenaran dan pada jalan yang lurus.
Wahai kaum kami, terimalah (seruan) orang (Muhammad) yang menyeru pada Allah dan berimanlah padanNya niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosamu dan melepaskanmu dari azab yang pedih.
Dan barang siapa tidak menerima (seruan) orang yang menyeru pada Allah (Muhammad), maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksaan Allah di bumi padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata”

Dalam suatu riwayat yang dimuat Imam Bukhari-Tirmidzi yang berasal dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa peristiwa pertemuan antara Rasulullah SAW dan serombongan jin itu terjadi ketika Rasulullah SAW dan golongan sahabat sedang dalam perjalanan menuju pasar Ukkaz. Ketika sampai di daerah Tihamah, Rasulullah SAW dan para sahabat berhenti untuk melakukan sholat fajar.
Rupanya, shalat fajar tersebut mengakibatkan terhalangnya berbagai berita langit yang biasa dicuri dengar oleh para setan (jin yang kafir). Bahkan, para setan tersebut mendapat lemparan bintang-bintang sehingga terpaksa pulang ke tempat kaum jin.  Para setan tersebut ditanya oleh kaum jin yang lain, ‘apa yang menyebabkan kalian terhalang mendapat berita langit?’ 
Mereka menjawab, ‘kami terhalang mendapatkan berita langit bahkan kami dikejar oleh bintang-bintang’. Kaum setan menjawab, ‘tidak mungkin ada halangan antara kita dengan berita langit, pasti ada penyebabnya’. Pimpinan setan memerintahkan, ‘menyebarlah kalian ke barat dan ke timur. Carilah penghalang tersebut!’
Lalu, para setan tersebut menyebar ke seluruh pelosok jagad raya guna mencari penyebab terhalangnya berita langit. Sebagian setan tersebut sampai ke tempat Rasulullah SAW dan para sahabat berhenti. Ketika itu, Rasulullah SAW tengah melakukan sholat subuh. Para jin tersebut mendengar dan memperhatikan dnegan seksama bacaan Rasulullah SAW.  Kemudian para jin berkata, ‘demi Allah, pasti inilah yang menyebabkan kita terhalang dari berita langit’.
Para jin sangat kagum terhadap ayat Al-Quran yang didengar. Mereka mengimaninya lalu pulang ke kaumnya dan menyampaikan kejadian yang dialami. Kaum jin pun menerima dan mengimani ajaran yang dibawa Rasulullah SAW tersebut. Peristiwa ini pulalah yang melatar belakangi turunnya surat Al-Jin (1)
“katakanlah (Muhammad), ‘telah diwahyukan padaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan)’. Lalu mereka berkata, ‘kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Quran)”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar