Senin, 20 April 2015

JAMINAN REJEKI

Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rejekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rejeki padanya dan padamu. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Al-Ankabut : 60)
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) (Hud : 6)
Dalam kedua ayat tersebut dijelaskan bahwa jaminan rejeki itu ada sejak manusia belum diciptakan. Aliran rijeki itu mengalir dan mendatangi. Bahkan, hakikatnya mengejar orang yang memang menjadi ‘jodoh’ dari rejeki tersebut. 
Keterbatasan dan kelemahan makhluk tidak bisa menghalangi bila takdir rejeki harus terkirim padanya. Tidak peduli makhluk tersebut memiliki kelemahan dan keterbatasan dalam menjemput rejeki. Usaha tak akan bisa merubah takdir yang akan terjadi nanti.
Ikhtiar harus tetap dilakukan dalam rangka melaksanakan amanah dari Allah berupa akal sehat dan kemampuan menetukan pilihan. Saat seluruh anggota tubuhnya bergerak mengikhtiarkan sebuah kebaikan, hatinya pun turut bergerak menyaksikan keagungan, kebesaran dan kelembutan Allah terhadap pengaturan alam semesta. Betapa beruntungnya seorang hamba Allah bila Allah berkehendak mencelupkan citarasa itu dalam hatinya.
Di tengah jalan, berikhtiar secara maksimal dengan niatan sebagai wujud optimalisasi amal ibadah bisa berubah. Saat fikiran dan segala jerih dituangkan penuh untuk urusan duniawi untuk menjemput rejeki, hati berpotensi besar berbelok tujuan. Keyakinan bahwa diri hanya menjalankan yang sudah tertulis, bisa terkikis

1 komentar:

  1. Alhamdulillah sangat bermanfaat. Semangat untuk terus ikhtiar. Untuk yang sedang berikhtiar mencari Solusi Sakit Maag yang diderita silahkan kunjungi www.solusisakitmaag.com

    BalasHapus