Sabtu, 07 September 2013

Salimah Jatim Tolak Miss World


Kemarin (Rabu, 4 September 2013) Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimah (Salimah) Jawa Timur turut turun dalam aksi menolak terselenggaranya Ajang Miss World di Indonesia. Dibawah terik matahari siang surabaya yang demikian panas, bersama puluhan ormas islam lain se-Jawa Timur, Salimah Jatim turut menyuarakan bahwa Ajang ini tak sejalan dengan budaya Tanah Air Kita.

Aksi dimulai pukul 1 siang di Trotoar Taman Surya, di depan gedung grahadi, jalan Gubernur Suryo Surabaya. "Miss World Bukan Budaya Bangsa Kita", "Say No to Miss World", "Miss World Perburuk Akhlak Wanita", dan lain-lain, itu adalah bunyi poster-poster yang disuarakan PW SALIMAH JATIM.

Dalam orasinya dr. Rulik Rufiati, Sp.A mengatakan "cara-cara penilaian dalam Ajang Miss World ini, tak se-jalan dengan moral dan adab-adab negara ini" Ketua I PW Salimah Jatim ini juga menambahkan, "Keberadaan Ajang ini di negara kita akan menjadi contoh yang buruk bagi anak-anak kita, kita selama ini mengajarkan pada anak-anak kita, agar mereka lebih mengutamakan kecantikan kepribadian dan akhlak dari pada fisik semata, mengajarkan mereka agar rajin belajar dan rajin memperluas pengetahuan tanpa meninggalkan norma-norma kesopanan, baik dalam bersikap maupun berpakaian, begitulah budaya bangsa ini, bangsa timur yang menjunjung tinggi moral dan adab-adab kesopanan"

sebagai penutup orasinya, lulusan unair yang juga ibu dari 3 orang anak ini menegaskan "Kami Persaudaraan Muslimah Jawa Timur mengharap Ajang Miss World tidak diselenggarakan di Indonesia, semoga Allah dan malaikatNya menjadi saksi bahwa kita telah berbuat untuk kemajuan peradaban bangsa ini, Wassalamu'alaikum, wr, wb." 

Ibu-Ibu Salimah Siap Memperkuat Ekonomi Keluarga


Keluarga adalah tempat terpenting bagi tumbuhnya tiap anak. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas keluarga ini, salah satunya adalah faktor ekonomi. Menurut dr. Nur Aida Rachmawati, M.Kes ketua umum salimah (persaudaraan muslimah) Jawa Timur “Lemahnya ekonomi keluarga juga dapat memperburuk kualitas pertumbuhan dan pendidikan anak-anak di dalamnya”.

Beliaupun menambahkan “Oleh karenanya, dalam rakorwil salimah di Asrama Haji Surabaya kali ini, ibu-ibu salimah belajar banyak tentang cara-cara meningkatkan ekonomi keluarga dan masyarakat melalui workshop kossuma (koperasi syariah serba usaha salimah)”.

Perwakilan pengurus salimah dari 37 kota/kabupaten se-Jawa Timur sangat antusias mengikuti workshop ini, acara yang berlangsung pada 31 Agustus dan 1 september 2013 ini di ikuti oleh 63 orang perwakilan pengurus terpilih dari kota/kabupaten masing-masing.


“Setelah sampai ke kota/kabupaten masing-masing, kami siap membagikan dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah kami peroleh disini pada pengurus lain dan puluhan majelis taklim binaan kami” ungkap Harum Prawisma Sari, S.Sos perwakilan pengurus salimah Tuban. “Kami yakin ibu-ibu majelis taklim binaan kami akan sangat siap nantinya membantu memperkuat ekonomi keluarganya, inshaaAllah” Imbuhnya.

Tak Mau Kalah dengan Anaknya, Ibu-ibu Salimah Belajar Sosial Media



Perkembangan teknologi yang begitu pesat menjadikan komunikasi dan arus informasi tak mengenal batas. Begitu pula, kecanggihan gadget saat ini turut menyempurnakan kecepatan lintas media. Hal ini berdampak signifikan baik negatif maupun positif bagi kehidupan kita sehari-hari di lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, sampai negara. Hampir setiap pribadi saat ini memiliki gadget canggih namun tidak semuanya mampu mengoptimalkan fungsinya dan memberi nilai plus terhadap gadget yang dimiliki. Bahkan yang terjadi adalah kesalahan pemanfaatan yang justru memberi dampak negatif.

Persaudaraan Muslimah (Salimah) yang memiliki visi peduli perempuan, keluarga, dan anak Indonesiaberinisiatif menyelenggarakan workshop humas bagi aktivis Salimah se-Jatim pada Sabtu-Minggu, 31 agustus - 1 September 2013. Workshop humas ini merupakan rangkaian acara Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Pimpinan Wilayah Salimah Jatim. Workshop Humas yang diadakan di Asrama Haji Sukolilo ini selain bertujuan sebagai sharing and refreshing ilmu humas dan media juga secara tidak langsung sebagai bukti bahwa aktivis Salimah peduli akan kekinian teknologi disekitarnya. Hal ini kaitannya erat dengan filterisasi informasi yang akan diterima oleh ibu-ibu Salimah sendiri maupun keluarganya. Seperti dituturkan oleh dr. Nur Aida, M.Kes, “Terkait workshop humas Salimah ini, bahwa aktifis Salimah wajib paham ilmu humas dan media karena selain untuk pengembangan Salimah go public,juga ibu-ibu Salimah tidak boleh gaptek dan kalah update info terkini dengan anak-anaknya. Dengan begitu ibu Salimah bisa mengontrol dan turut andil dalam mengarahkan keluarga akan lintas informasi yang masuk”.

Acara yang dihadiri oleh delegasi pimpinan daerah salimah se-jatim ini menyajikan 4 judul materi, yaitu “Eksis dengan Citra Manis dan Eksis di Media Massa” oleh Shiddiq Baihaqi (konsultan media), “Eksis di Depan Kamera” oleh Dino Markiano (Fotografer), dan “Eksis di Media Sosial” oleh Suaidi/Mbah Jiwo (Pakar Sosial Media).

Antusiasme belajar sosial media dari ibu-ibu Salimah ini tergambar jelas dalam acara workshop tersebut.“Kami belajar banyak sekali dalam workshop 2 hari ini, mulai jejaring sosial, public speaking, teknik pengambilan gambar, menjadi event organizer handal dan banyak lainnya, semoga untuk kedepannya ilmu yang telah didapatkan dalam workshop humas kali ini mampu menjadi bekal untuk mengembangkan kekuatan humas dan media di 37 daerah Salimah di wilayah Jawa Timur” ungkap Dra. Hj. Lilik Subekti delegasi dari Banyuwangi setelah acara berakhir tepat pada pukul 03.10 sore ini (1 September 2013).